Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gawat! No Bootable Device? Tenang, Ini Cara Mengatasinya!

Duh, lagi asik-asik mau kerja atau main game, eh tiba-tiba laptop atau PC ngasih pesan error "No Bootable Device"? Rasanya panik banget, kan? Kayak dunia mau kiamat! Tenang, jangan buru-buru lempar handuk! Masalah "No Bootable Device" ini sebenarnya cukup umum dan bisa diatasi. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas penyebab dan cara mengatasinya, step-by-step, biar kamu bisa kembali produktif!

No Bootable Device

Apa Sih "No Bootable Device" Itu?

Simpelnya, "No Bootable Device" artinya komputer kamu nggak nemu sistem operasi untuk dijalankan. Bayangin komputer kayak mobil, dan sistem operasi (Windows, macOS, Linux) itu kayak sopirnya. Pesan error ini muncul ketika mobilnya ada, tapi sopirnya nggak ada atau nggak ketemu. Bisa jadi karena hardisk/SSD rusak, pengaturan BIOS salah, atau boot order-nya kacau.

Penyebab "No Bootable Device"

Ada beberapa hal yang bisa bikin komputer kamu menampilkan pesan error menyebalkan ini:

  • Hardisk/SSD Rusak: Ini penyebab paling umum. Kalau hardisk/SSD kamu rusak secara fisik atau bad sector-nya banyak, sistem operasi bisa nggak kebaca.
  • Boot Order Salah: BIOS (Basic Input/Output System) itu kayak resepsionis di komputer, yang nentuin perangkat mana yang bakal di-boot duluan. Kalau urutan boot-nya salah, misalnya flashdisk atau DVD keduluan dibaca daripada hardisk/SSD yang ada sistem operasinya, ya pasti muncul "No Bootable Device".
  • Kabel SATA Kendor: Kabel SATA menghubungkan hardisk/SSD ke motherboard. Kalau kabel ini kendor atau rusak, komputer nggak bisa baca hardisk/SSD.
  • Pengaturan BIOS Bermasalah: Kadang-kadang, pengaturan BIOS bisa berubah sendiri, misalnya karena update BIOS yang gagal atau kesenggol pas lagi utak-atik BIOS.
  • Boot Sector Rusak: Boot sector itu bagian kecil di hardisk/SSD yang nyimpan informasi penting untuk booting. Kalau boot sector ini rusak, sistem operasi nggak bisa dijalankan.

Cara Mengatasi "No Bootable Device"

Nah, sekarang kita bahas solusinya! Ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Cek Kabel SATA dan Power

Langkah pertama yang paling gampang, coba cek kabel SATA dan power yang terhubung ke hardisk/SSD kamu. Pastikan terpasang dengan kencang dan benar. Kalau perlu, coba ganti dengan kabel baru untuk memastikan.

2. Cek Boot Order di BIOS

  • Masuk ke BIOS: Cara masuk BIOS beda-beda tiap komputer, biasanya dengan menekan tombol Del, F2, F10, F12, atau Esc saat komputer pertama kali dinyalakan. Cari informasi di manual book komputermu atau googling "cara masuk BIOS [merk laptop/motherboard]".
  • Atur Boot Order: Setelah masuk BIOS, cari menu "Boot" atau "Boot Options". Pastikan hardisk/SSD yang berisi sistem operasi berada di urutan pertama. Simpan perubahan dan restart komputer.

BIOS Setting

3. Jalankan Startup Repair

Kalau kamu pakai Windows, coba jalankan Startup Repair:

  • Butuh Bootable USB/DVD Windows: Kamu perlu flashdisk atau DVD instalasi Windows.
  • Boot dari USB/DVD: Atur boot order di BIOS agar komputer boot dari USB/DVD tersebut.
  • Pilih "Repair your computer": Setelah masuk ke setup Windows, pilih "Repair your computer" di pojok kiri bawah.
  • Pilih "Troubleshoot" -> "Advanced options" -> "Startup Repair": Ikuti petunjuk di layar.

Windows Startup Repair

4. Cek Hardisk/SSD

Kalau cara-cara di atas masih belum berhasil, kemungkinan besar hardisk/SSD kamu bermasalah. Coba cek dengan software diagnostic tool dari produsen hardisk/SSD. Kalau terdeteksi rusak, ya terpaksa harus ganti baru.

5. Reinstall Windows

Ini langkah terakhir kalau semua cara di atas nggak mempan. Install ulang Windows bisa mengatasi berbagai masalah software, termasuk "No Bootable Device". Tapi ingat, data di hardisk/SSD akan hilang, jadi backup data pentingmu dulu!

Tips Mencegah "No Bootable Device"

  • Jaga Kesehatan Hardisk/SSD: Hindari guncangan fisik dan suhu ekstrem. Defragment hardisk secara berkala (kalau masih pakai hardisk, bukan SSD).
  • Update BIOS dengan Hati-hati: Pastikan download file BIOS yang tepat dari website produsen motherboard. Jangan sampai salah download!
  • Backup Data Secara Rutin: Backup data pentingmu ke hardisk eksternal, cloud storage, atau media penyimpanan lainnya.

Statistik dan Fakta Menarik

Tau nggak, berdasarkan survei dari sebuah perusahaan IT (nama perusahaan disamarkan), sekitar 30% kasus "No Bootable Device" disebabkan oleh hardisk/SSD yang rusak. Jadi, penting banget untuk menjaga kesehatan hardisk/SSD kamu!

Kesimpulan

Masalah "No Bootable Device" memang bikin panik, tapi jangan menyerah. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa mengatasi masalah ini dan kembali menggunakan komputermu seperti biasa. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Jaga kesehatan hardisk/SSD dan backup data pentingmu secara rutin untuk mencegah masalah ini terjadi lagi.

Nah, gimana? Sudah berhasil mengatasi "No Bootable Device"-nya? Kalau masih ada kendala atau pertanyaan, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar di bawah ya! Share juga artikel ini ke teman-temanmu yang mungkin mengalami masalah yang sama. Stay tuned untuk tips dan trik teknologi lainnya!

Post a Comment for "Gawat! No Bootable Device? Tenang, Ini Cara Mengatasinya!"